Siapa yang tidak kenal dengan
senyawa kimia yang satu ini. Berbau aromatik yang sangat dicintai oleh kalangan
wanita, seperti wewangian, sabun bahkan bahan kosmetik. Ya ester namanya.
walaupun banyak orang yang tidak mengenal ester tetapi semua orang sangat
bergantung padanya apalagi dalam kehidupan sehari-hari. Ester diturunkan dari asam
karboksilat. Sebuah asam karboksilat mengandung-COOH, dan pada sebuah ester
hidrogen di grup ini digantikan oleh sebuah gugus hidrokarbon dari beberapa
jenis. Karena sifat yang dimilikinya, ester dimanfaatkan
pada industri-industri kosmetika, parfum, konfeksi, dan industri minuman.
Bahkan campuran beberapa ester dapat memberikan bau atau rasa dari buah
tertentu.
Beberapa ester ada yang digunakan untuk
pengobatan, misalnya etil asetat (untuk penyakit kulit akibat parasit), fenil
salisilat (antiseptik untuk usus), dll. Selain itu etil asetat
selain
berbau harum juga berperan sebagai pelarut untuk lak, cat kuku, zat pewangi,
dan berbagai ester. Essen adalah
biang ester yang diperdagangkan secara bebas dan dapat diperoleh di berbagai
toko essen atau toko kimia. Ester dapat diekstraksi atau didistilasi
dari tanaman (dapat berupa bunga, buah, biji, daun, atau akar) dan juga dapat
dari hewan. Ester dapat dibuat secara sintetis dan kini diperdagangkan
secara luas.
maka
semua ester berbau harum; ada yang berbau bunga, daun, dan ada yang
berbau buah. Jadi adanya bau-bau ini menunjukkan adanya ester dalam materi itu.
Uap ester tidak bersifat racun (toksik) kecuali jika dihisap dalam jumlah
besar. Hanya satu senyawa ester yang cenderung bersifat racun yakni amil
asetat.
Selain itu, ester juga dimanfaatkan
sebagai bahan dasar minyak pelumas sintetis kendaraan bermotor (oli). Minyak
pelumas sintetis dibuat dari hidrokarbon yang telah mengalami proses khusus.
Khusus yang dimaksud adalah bahwa minyak ini dibuat tidak hanya sama dengan
minyak mineral akan tetapi melebihi kemampuan minyak mineral. Melalui proses
kimia dihasilkan molekul baru yang memiliki stabilitas termal, oksidasi dan
kinerja yang optimal. Sehingga harga minyak sintetis lebih mahal daripada
minyak mineral. Pada kenyataannya minyak pelumas sintetis memang lebih unggul
dalam unjuk kerja, baik respon terhadap mesinnya maupun umur pemakaiannya. Hal
ini dikarenakan pembuatan minyak pelumas sintetis dirancang sesuai dengan
tujuan penggunaannya. Untuk itu pemilihan minyak pelumas yang tepat sangatlah
penting. Dalam pembuatannya minyak pelumas sintetis dikontrol struktur
molekulnya dengan sifat-sifat yang dapat diprediksi. Adapun jenis ester yang
banyak digunakan dalam pembuatan minyak sintetis adalah diester, Fosfat Ester, dan
Ester Silikat
Masalahnya :
·
terdapat pada paragraf
kedua, “maka semua ester berbau harum; ada yang berbau bunga, daun, dan
ada yang berbau buah.” Tetapi pada paragraf selanjutnya ester digunakan sebagai
bahan dasar pembuatan minyak pelumas (oli).
Bagaimana bisa
ester dapat menjadi bahan dasar pembuatan minyak pelumas padahal yang kita
ketahui semua ester berbau aromatik?
ester dapat menjadi bahan dasar pembuatan pelumas setelah mengalami proses khusus.
BalasHapusselain itu dapat disebabkan oleh adanya ikatan rangkap C=C ysng berdifst terdegradasi dan non-toksik.
menurut saya,ester d jadikan bahan dasar pembuatan pelumas krna memiliki keunggulan2 lain selain memiliki aroma yg sedap.
BalasHapusbeberapa contoh ester yg d manfaatkan yaitu : a. Diester.Diester mempunyai struktur
yang paling sederhana untuk
digunakan sebagai minyak pelumas. Keuntungan
diester adalah mempunyai viskositas
yang relatif konstan terhadap suhu
yang cukup baik, penguapannya
sangat rendah, dan mempunyai
stabilitas thermal yang bagus.
Biasanya bahan ini tidak korosif
terhadap logam, tidak beracun dan
stabil terhadap hidrolisa.
b. Fosfat Ester.Fosfat ester memberikan ikatan yang
cukup mantap dan stabil secara kimia
yang memungkinkan untuk digunakan
sebagai komponen utama dari minyak
pelumas sintetis. Disamping itu fosfat
ester biasa digunakan sebagai aditif
EP.
jka ad kekurangan mohon d tambahkan :)
iya, jadi walaupun yang kita kenal ester wangi, bukan berarti ia hanya uuntuk zat pewangi saja, banyak kegunaan zat yang bisa kita dapat ketika mencampurkannya dengan zat yang lain.
Hapusester dapat menjadi bahan dasar pembuatan minyak pelumas padahal yang kita ketahui semua ester berbau aromatik karena,ester dari hidrokarbon yang telah mengalami proses khusus. Khusus yang dimaksud adalah bahwa minyak ini dibuat tidak hanya sama dengan minyak mineral akan tetapi melebihi kemampuan minyak mineral.
BalasHapusester dapat menjadi bahan dasar pelumas setelah mengalami proses khusus.
BalasHapusSalah satu dari bahan utama pelumas sintetis adalah ester. Senyawa ester secara sederhana dapat didefinisikan sebagai hasil reaksi antara asam dan alcohol. Minyak nabati adalah salah satu bentuk ester yang diperoleh di alam. Senyawa ini sudah digunakan sebagai pelumas sejak ribuan tahun yang lalu. Penggunaan minyak nabati secara langsung sebagai pelumas tidak memuaskan karena berbagai factor, misalnya ketidakstabilan terhadap suhu dan oksidasi. Oleh karena itu untuk mendapatkan base stock biolubricant diperlukan modifikasi pada senyawa ester ini.
menurut saya, ester menjadi bahan pelumas krena telah mengalami tahap proses-proses tertentu. contoh dari beberapa ester yg telah mengalami proses khusus dan menjadi bahan pelumas :
BalasHapus- Diester merupakan salah satu bahan yang menonjol dari minyak pelumas sintetis. Diester mempunyai struktur yang paling sederhana untuk digunakan sebagai minyak pelumas.
-Fosfat ester telah lama digunakan sebagai aditif di dalam minyak pelumas mineral sebagai pelindung terhadap terjadinya pelumasan batas.
smoga mmbntu, maaf bila ada kekurangan:)
-Ester Silikat
Mempunyai IV yang tinggi yaitu 150 – 200 dan mempunyai penguapan yang rendah. Ketahanan terhadap oksidasi pada suhu tinggi tidak begitu baik, tetapi hal ini dapat diperbaiki dengan penambahan aditif. Ester silikat tidak korosif terhadap logam, plastik maupun karet.
Oli Sintetis biasanya terdiri atas Polyalphaolifins yang datang dari bagian terbersih dari pemilahan dari oli mineral, yakni gas. Senyawa ini kemudian dicampur dengan oli mineral. Inilah mengapa oli sintetis bisa dicampur dengan oli mineral dan sebaliknya. Basis yang paling stabil adalah polyol-ester (bukan bahan baju polyester), yang paling sedikit bereaksi bila dicampur dengan bahan lain. Oli sintetis cenderung tidak mengandung bahan karbon reaktif.
BalasHapusPada dasarnya, oli sintetis didesain untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif dibandingkan dengan oli mineral.
(PLEASE comment my bLog ) :D